Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan otak, salah satunya melalui senam otak (brain gym). Senam otak bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak-anak sekolah termasuk bisa dilakukan untuk bayi.
Otak merupakan bagian tubuh yang befungsi sebagai pusat pengendali organ-organ tubuh dan otak selalu berhubungan dengan intelejensia atau kecerdasan seseorang.
Pada awalnya senam otak sudah dikenal sejak tahun 80-an, tapi saat itu masih terbatas untuk orang dewasa saja. Tapi sejak tahun 2000-an telah dikembangkan senam otak untuk membantu meningkatkan kecerdasan anak-anak sekolah atau bisa juga untuk bayi.
Gerakan-gerakan senam ringan yang dilakukan melalui olah tangan dan kaki, dapat memberikan rangsangan atau stimulus ke otak. Stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, dalam proses belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas.
"Kecerdasan seorang anak dipengaruhi oleh faktor genetik atau turunan dan faktor stimulasi. Nah senam otak ini membantu meningkatkan kecerdasan anak melalui berbagai stimulasi gerakan," ujar Tri Gunadi, S.Psi dalam acara talkshow Berbagai Gerakan Senam Otak Untuk Mencerdaskan Anak di STIKOM LSPR, Jakarta, Sabtu (3/10/2009).
Tri Gunadi menambahkan bahwa sebenarnya senam otak bisa digunakan untuk semua golongan usia, mulai dari bayi hingga para manula. Namun fungsinya berbeda. Bagi para manula senam otak bisa membantu menunda penuaan dini dalam arti menunda pikun atau perasaan kesepian yang biasanya menghantui para manula.
Sedangkan bagi anak-anak senam otak ini bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak, meningkatkan kepercayaan diri, menangani anak yang mengalami masalah dalam proses belajar mengajar. Selain itu senam otak juga sering digunakan untuk terapi beberapa gangguan pada anak-anak seperti hiperaktif, gangguan pemusatan perhatian, gangguan emosional, sindrom pada bayi dan gangguan kemampuan belajar.
Konsultan yang akrab disapa Pak Gun ini menambahkan bahwa sebelum melakukan senam otak anak harus melakukan beberapa hal yang dikenal dengan istilah PACE (Positive, Active, Clear dan Energetic), yaitu:
1. Energetic, untuk bersikap energik diperlukan pendukung berupa air putih minimal 125 cc. Berguna untuk menyalurkan oksigen ke otak dan melarutkan garam sehingga mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh.
2. Clear, untuk menjernihkan diperlukan pemijatan pada daerah saklar otak (brain button). Daerah yang dipijat adalah titik dua jari di bawah tulang selangka (clavikula) dengan satu tangan dan tangan lainnya menggosok daerah pusar.
3. Active, dilakukan dengan cara gerakan silang (cross crawl). Caranya dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan sebaliknya.
4. Positive, yaitu dengan melakukan gerakan kait relaks (hook ups), tangan disilangkan dengan jempol dibagian bawah, lalu diputar sambil kaki disilangkan.
"Gerakan PACE ini membantu mengurangi kecemasan anak dan membuat anak berada dalam kondisi yang santai," ujar dosen rehab medik FK-UI ini.
Selanjutnya dilakukan pre-activity lalu learning menu yang disesuaikan dengan masalah atau hal yang ingin dioptimalkan dari si anak. Setelah itu dilakukan post-activity untuk melihat seberapa besar peningkatan yang bisa dilakukan anak setelah melakukan senam otak dan diakhiri dengan celebrate goal misalnya anak mengucapkan 'Hore saya bisa menyelesaikan soal tribonometri'
"Pada anak yang memiliki kelainan seperti autis, hal penting yang harus diingat sebelum anak melakukan senam otak adalah anak tersebut sudah bisa meniru apa yang dilakukan oleh orang lain," ujar Tri Gunadi yang juga Direktur Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak YAMET.
Senam otak selain berfungsi untuk membantu segala hal yang berhubungan dengan kecerdasan juga bisa membatu mengatasi keterlambatan bayi dalam berjalan atau berlari, atau membantu anak yang tidak bisa lepas dari orangtuanya serta meningkatkan motivasi dan semangat diri anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar