Di antara semua makhluk hidup, hanya manusialah yang perbuatannya digolongkan sebagai subhakarma (perbuatan baik) dan asubhakarma (perbuatan buruk). Maka dari itu, hanya manusialah yang memiliki agama. Weda diwahyukan untuk seluruh umat manusia. Sebaik-baiknya anjing menjaga rumah, berburu mangsa, menjadi kesayangan, belum ada yang menyatakan anjingnya beragama Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen, atau Islam. Demikian pula dengan binatang yang lain atau tumbuh-tumbuhan. Leburlah segala asubhakarma itu ke dalam subhakarma. Karena, hanya dengan jalan itu kita bisa menjadi manusia yang berguna.
Dilahirkan menjadi manusia hendaklah senantiasa disyukuri, janganlah sekali-kali bersedih hati walaupun hidup tidak bergelimang harta. Kesedihan hanyalah wujud dari keringkihan hati. Bersyukurlah, entah dari berapa triliyun ciptaan yang ada, kita diberi kesempatan dilahirkan menjadi manusia dengan segala piranti yang demikian utama. Renungkanlah, amat sukar dapat kesempatan dilahirkan menjadi manusia, meskipun untuk kelahiran sebagai manusia “tidak berkelas” sekalipun.
Kelahiran menjadi manusia adalah kelahiran yang sangat utama, karena dengan subhakarma manusia dapat menolong dirinya sendiri dari lingkaran samsara (reinkarnasi). Kelahiran menjadi manusia adalah keberuntungan yang sangat besar, kesempatan yang tidak boleh disia-siakan begitu saja, apalagi hanya digunakan untuk melakukan asubhakarma, itu adalah kebodohan.
Orang yang tidak mau melakukan subhakarma bagaikan orang sakit yang tidak pernah mendapatkan obatnya. Kenyataannya, orang semacam ini tidak akan pernah memperoleh kebahagian di dalam kesenangannya apalagi di dalam kesusahannya.
Pergunakanlah sebaik-baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia ini, kesempatan yang sungguh sulit diperoleh, yang merupakan tangga menuju ke alam moksha. Hindarilah segala bentuk perbuatan yang menyebabkan kita terperosok ke jurang kegelapan (awidya), yang menyebabkan kita buta, tidak mampu lagi melihat indahnya taman Kebenaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar